Minuman Serbuk Tradisional – Masyarakat Indonesia tentu sudah akrab dengan berbagai jenis minuman tradisional. Kepopuleran jamu tidak pernah surut, bahkan semakin meningkat selama pandemi dan pasca itu. Minuman tradisional biasanya dikonsumsi sebagai obat alami untuk menjaga kesehatan dan mengobati berbagai penyakit. Tradisi minum tradisional atau jamu ini telah ada sejak sekitar tahun 1300 M dan merupakan bagian penting dari sejarah minuman kesehatan di Indonesia.
Berbagai minuman berkhasiat dari Indonesia, dikenal karena kemampuannya untuk mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit. Dahulu, jamu sering dijajakan oleh penjual keliling yang dikenal dengan sebutan “jamu gendong.” Meskipun metode penjualannya telah banyak berubah, manfaat kesehatan dari jamu tetap dihargai oleh banyak orang. Apa saja minuman serbuk tradisional? Simak selengkapnya berikut mengenai sejarah dan berbagai manfaatnya.
Sejarah Minuman Serbuk Tradisional
Minuman Serbuk Tradisional atau biasa disebut Jamu dari Indonesia, telah digunakan sejak zaman Kerajaan Mataram sebagai minuman kesehatan yang mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit. Dengan bahan-bahan herbal seperti kunyit, temulawak, lengkuas, jahe, kencur, dan kayu manis, jamu diolah melalui proses sederhana seperti pemerasan atau penumbukan. Tradisi pembuatan jamu diwariskan dari generasi ke generasi, dan setiap daerah di Indonesia memiliki variasi jamu yang disesuaikan dengan tanaman herbal yang tumbuh di daerah tersebut.
Pada zaman penjajahan Jepang sekitar tahun 1940-an, tradisi minum jamu kembali populer setelah sempat mengalami penurunan saat masuknya ilmu modern dan obat-obatan bersertifikat ke Indonesia. Pembentukan komite Jamu Indonesia membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap khasiat jamu. Seiring berjalannya waktu, teknologi memungkinkan jamu dikemas dalam bentuk pil, tablet, atau bubuk instan yang lebih praktis dan mudah dikonsumsi, meskipun kondisi pertanian yang menurun mempengaruhi industri jamu.
Periode 1974 hingga 1990 menandai masa perkembangan pesat industri jamu dengan banyaknya perusahaan jamu yang berdiri. Pemerintah memberikan bantuan dan pembinaan untuk meningkatkan aktivitas produksi, sehingga jamu menjadi lebih dikenal dan diterima luas oleh masyarakat. Penggunaan teknologi modern dalam pengolahan dan pengemasan jamu semakin mendorong pertumbuhan industri jamu yang menjadikan jamu sebagai bagian penting dari warisan budaya dan kesehatan Indonesia.
Kini, minuman serbuk tradisional seperti jamu telah mengalami banyak kemajuan modern dari segi kemasan. Selain itu, muncul berbagai kreasi minuman kekinian yang menggabungkan jamu dengan bahan-bahan populer seperti susu, madu, dan berbagai rasa buah, membuatnya lebih menarik dan digemari oleh generasi muda. Inovasi ini tidak hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga memperluas daya tarik jamu di kalangan masyarakat modern yang mencari keseimbangan antara tradisi dan gaya hidup sehat.
5 Minuman Serbuk Tradisional
Jamu biasanya diracik dari berbagai rempah-rempah, yang menghasilkan minuman tradisional dengan cita rasa khas dan beragam manfaat. Campuran rempah-rempah ini membuat jamu menjadi kaya akan khasiat. Berikut adalah lima minuman serbuk tradisional dan manfaat yang bisa kamu nikmati dengan mudah.
Beras Kencur
Beras kencur adalah minuman jamu yang terkenal di banyak daerah di Indonesia. Minuman ini berbahan dasar beras dan rimpang kencur, tetapi juga sering dicampur dengan bahan-bahan lain seperti asam jawa, jahe, gula merah, dan daun pandan.
Secara turun-temurun, beras kencur digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti demam, sakit kepala, nyeri sendi, sakit perut, pilek, dan nyeri dada. Selain itu, kencur yang kaya akan antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat paparan radikal bebas.
Sari temulawak
Temulawak adalah salah satu tanaman herbal khas Indonesia yang sering digunakan sebagai bahan jamu. Tanaman ini kaya akan berbagai nutrisi dan zat yang memiliki sifat antiradang, antibakteri, dan antioksidan, sehingga sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Penelitian menunjukkan bahwa jamu sari temulawak memiliki berbagai manfaat, seperti mengobati sakit kepala, sakit perut, perut kembung, sembelit, radang sendi, dan sariawan. Selain itu, temulawak juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menambah nafsu makan.
Bajigur
Bajigur adalah minuman tradisional yang harus kamu ketahui. Minuman khas Priangan ini awalnya banyak dikonsumsi oleh petani di Jawa Barat. Mereka menyeduh gula aren dan meminumnya sebelum bekerja di sawah karena gula aren dipercaya dapat meningkatkan stamina, sehingga membantu para petani bekerja lebih giat di ladang.
Bajigur biasanya juga ditambahkan bahan-bahan lain seperti santan, kopi, kayu manis, jahe, dan sebagainya. Minuman ini bisa disajikan dengan irisan kolang kaling untuk memberikan kesan yang lebih menarik. Bajigur mudah ditemukan di warkop hingga angkringan.
STMJ
STMJ, singkatan dari Susu, Telur, Madu, dan Jahe, adalah minuman tradisional yang berasal dari Malang, Jawa Timur, dan memiliki banyak peminat. Minuman ini terbuat dari campuran susu sapi murni, telur ayam kampung, jahe, dan madu, yang membantu menghangatkan badan serta mengembalikan stamina setelah beraktivitas seharian.
Kombinasi bahan-bahan dalam STMJ memberikan banyak manfaat kesehatan untuk tubuh karena mengandung vitamin A, B12, dan D. Konsumsi STMJ secara rutin dapat membantu menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, terutama karena kandungan antioksidan dalam madu yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.
STMJ dapat ditemukan dengan mudah di berbagai tempat seperti angkringan, warkop, dan kafe. Selain itu, STMJ juga bisa disiapkan sendiri di rumah menggunakan bahan-bahan alami atau menggunakan produk instan yang tersedia di pasaran.
Baca Juga: 8 Resep Minuman Hanya Dari Es Teh, Banyak Sekali Lho!
Sekoteng
Sekoteng adalah minuman tradisional yang patut dicoba, berasal dari Jawa Tengah. Terbuat dari air jahe rebus yang hangat, minuman ini cocok untuk menghangatkan tubuh dan dapat dinikmati baik dalam keadaan panas maupun hangat. Salah satu keunikan sekoteng adalah isian dalam minuman ini, seperti kacang tanah goreng tanpa minyak, pacar cina, dan potongan roti tawar kecil.
Minuman ini sering dijumpai di berbagai angkringan dan kadang juga dijual keliling dengan gerobak, terutama di malam hari untuk mengatasi udara dingin malam. Sekoteng memiliki beragam manfaat kesehatan; misalnya, dapat meredakan pusing dan mual karena jahe merangsang aliran darah ke otak dan mengurangi rasa mual.
Sekoteng juga bermanfaat bagi wanita yang sedang menstruasi karena kandungan jahe yang kaya akan ibuprofen dan asam mefenamat, yang dapat mengurangi nyeri haid. Selain itu, minuman ini baik untuk mengatasi osteoporosis dan peradangan sendi karena senyawa jahe yang dapat mengurangi zat kimia dalam tubuh dan meredakan sakit dan nyeri.
Secara keseluruhan, minuman-minuman tradisional Indonesia seperti jamu, beras kencur, sari temulawak, teh hijau, kunyit asam, bajigur, STMJ, dan sekoteng menawarkan beragam manfaat kesehatan yang telah diakui secara turun-temurun. Masing-masing minuman tidak hanya memberikan sensasi rasa yang khas, tetapi juga mengandung nutrisi dan senyawa aktif yang bermanfaat bagi tubuh. Dari menghangatkan tubuh hingga meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi risiko penyakit, kehadiran minuman-minuman tradisional ini mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal Indonesia dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan hidup.